BPNBmemiliki fungsi untuk melestarikan warisan budaya takbenda. Warisan tersebut terdiri warisan budaya yang dapat dirasakan oleh panca indera seperti seni dan sastra, serta warisan budaya yang bersifat abstrak seperti ilmu pengetahuan dan bahasa. Pada pengumpulan data, metode yang digunakan adalah: Interview (wawancara), Document Study
Pembangunanberwawasan pelestarian warisan budaya masih rendah sebab seringkali upaya peningkatan perekonian dan kesejahteraan sosial justru menghancurkan
Upayapelestarian kedua jenis hutan di Desa Adat Penglipuran ini merupakan upaya untuk tetap mempertahankan warisan kebudayaan yang telah ada sebelumnya, dimana didalamnya terkandung nilai nilai agama Hindu dan nilai spiritual tinggi. Untuk menjaga kelestarian hutan di Desa Adat Penglipuran ini, masyarakat disana menerapkan konsep nilai-nilai
naskahkuno, tempat penyimpanan naskah kuno, upaya pelestarian yang sudah dilakukan Jupel Kabuyutan Ciburuy dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Garut serta animo masyarakat dalam upaya pelestarian informasi yang terkandung dalam naskah kuno tersebut. Hasil
WarisanBudaya Takbenda sebagai pihak yang nantinya bertanggung jawab penuh untuk melestarikannya setelah secara sah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda ( Warisan Budaya Tak Benda, 2021). Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir menurut data dari Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, pada
Folkloreatau sastra lisan adalah bagian dari kebudayaan yang tumbuh serta berkembang di tengah-tengah masyarakat. Dalam pewarisannya, sastra lisan diturunkan secara turun menurun secara lisan dari mulut kemulut. Pada era modern ini, mudah bagi budaya luar masuk ke Indonesia melalui jejaring sosial. Banyak anak muda yang lebih tertarik dengan kebudayaan luar dibanding negara sendiri.
Salahsatu tugas yang harus diemban oleh para pengelola warisan budaya adalah membantu masyarakat atau menjadi fasilitator dalam proses pemaknaan atau pemanfaatan sumberdaya sesuai dengan keahlian dan pengetahuan, sehingga masyarakat dapat menentukan pilihan mereka sendiri dengan tepat. Upaya dalam melestarikan Sedekah laut yang ada di
IEd0. Cara Menjaga Warisan Budaya Indonesia, Jawaban Soal TVRI 22 Juli SD Kelas 4-6 Cara Melestarikan Budaya Indonesia Berita Magelang - Foto Ruwat Rawat Borobudur, Upaya Pelestarian Situs Warisan Dunia Melalui Seni Budaya bantuu jawabb iniii jugaaa - Digitalisasi Budaya Pelestarian Warisan Budaya Indonesia Berbasis Digital di Era Pandemi - DigitalBisa Upaya Pelestarian Peninggalan Bersejarah Upaya Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Melestarikan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Cara Melestarikan Budaya Indonesia Penting, Melestarikan Warisan Budaya di Daerah 3T - Unair News 6 Warisan Budaya Indonesia yang Telah Ditetapkan Pemerintah - Lifestyle Cara Melestarikan Budaya Daerah Agar Tidak Hilang? Ini Jawabannya Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang… PDF Sekilas Tentang Pengelolaan Objek Arkeologis Bagi Upaya Pelestarian Warisan Budaya Pesta Kolintang Tomohon, upaya pelestarian warisan budaya daerah Penciptaan Buku Referensi Situs Gapura Bajang Ratu sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Majapahit Upaya Melestarikan Budaya Bangsa PDF KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda - Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali Berita Magelang - Foto Ruwat Rawat Borobudur, Upaya Pelestarian Situs Warisan Dunia Melalui Seni Budaya PENGENALAN TRADISI KEBUDAYAAN JAWA TENGAH MELALUI GAME SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA - PDF Free Download PELESTARIAN WARISAN BUDAYA DALAM PEMBANGUNAN PARIWISATA BALI YANG BERKELANJUTAN ABSTRAK ABSTRACK 1. Pendahuluan Bali seakan ti Berita Belajar Bersama Menulis di Atas Lontar, Upaya Pelestarian Warisan Budaya Upaya Melestarikan Batik sebagai Warisan Budaya Indonesia PENGENALAN TRADISI KEBUDAYAAN JAWA TENGAH MELALUI GAME SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang… Melestarikan Warisan Budaya Nusantara melalui Pameran Seni Rakyat Memuliakan Wastra - Lifestyle Berita Magelang - Foto Ruwat Rawat Borobudur, Upaya Pelestarian Situs Warisan Dunia Melalui Seni Budaya Dorong Pelestarian Warisan Budaya Tak Benda - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Mempersembahkan Warisan Budaya Indonesia ke Dunia Upaya Pelestarian Peninggalan Sejarah Harus Berikan Manfaat Pelestarian Warisan Budaya Bahari Daya Tarik Kapal Tradisional Sebagai Kapal Wisata KALPATARU SnackVideo cari duta batik untuk dukung pelestarian warisan budaya - ANTARA News Upaya Melestarikan Warisan Budaya Jaran Kecak di Lumajang - Regional InfoPublik - Optimalkan Museum Sebagai Wadah Edukasi dan Pelestarian Budaya Pelestarian Warisan Budaya TakBenda Implementasi Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2017 - Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT PDF Perancangan Buku Visual Eksplorasi Motif Batik Ponorogoan sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Daerah Semangat Bersama Melestarikan Warisan Budaya Tak Benda - National Geographic Sekilas Tentang Pengelolaan Objek Arkeologis Bagi Upaya Pelestarian Warisan Budaya Berkala Arkeologi Sangkhakala Bahas Ranperda Pelestarian Budaya Warisan Takbenda, Legislator Sulsel Bertemu Bupati Bone – Website Resmi Pemerintah Kabupaten Bone APRESIASI KELESTARIAN DAN KETERAWATAN WBCB Bangka Barat siapkan lomba seni tradisi Kabupaten Bangka Barat Kemenko PMK Pimpin Rakor Perubahan SK Menko PMK tentang Tim Koordinasi Nasional Pelestarian Warisan Budaya dan Alam Indonesia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pentingnya Kebudayaan sebagai Pondasi Karakter Bangsa Halaman all - Top PDF Penciptaan Buku Ilustrasi Permainan Tradisional Sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Lokal - Pelestarian Budaya di Era Digital - DigitalBisa Pencak Silat dan 6 Warisan Budaya Dunia UNESCO dari Indonesia yang Jarang Diketahui - Lifestyle Kethoprak Karang Taruna dan Reog Karang Taruna Sebagai Upaya Pelestarian Budaya - Website Kalurahan Gilangharjo Dikbudpora Sosialisasikan Pelestarian Benda Cagar Budaya PROVINSI GORONTALO Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan Bulletin Narasimha No. 03/III/2010 - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta Dinas Kebudayaan Sumbar Lestarikan Warisan Budaya, MediaHub Bantu Kemendikbudristek Republika Online Tujuh karya Pesisir Selatan ditetapkan jadi Warisan Budaya Tak Benda - ANTARA News Lestarikan Nilai Sejarah dan Warisan Budaya Indonesia Lewat Kanal Indonesiana Cara Melestarikan Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia Upaya Pelestarian Budaya Indonesia, Tim Mahasiswa UGM Ciptakan Kartu Pintar Pengusahan dan Pengrajin Pinisi Bulukumba Akan Bentuk Asosiasi, Upaya Melestarikan Warisan Budaya - Gosulsel Endek Bali, SE Gubernur atau pelestarian budaya - ANTARA News PDF PRESERVASI NASKAH KUNO SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA BANGSA Pelestarian Warisan Budaya Dan Tradisi Bali Dalam Dunia Perhotelan Pekan Perayaa - Indonesian Hotel General Manager Association Jual MOERAH Arkeowisata Mengembangkan Daya Tarik Pelestarian Warisan Budaya di Lapak GrommyMarket Bukalapak Upaya Pelestarian Cagar Budaya di Kabupaten Sleman melalui Sosialisasi Cagar Budaya - Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman DKPPB Kota Sawahlunto Sosialisasikan Peran Masyarakat Melestarikan Warisan Budaya Tambang Batubara Ombilin - Padang Media Pelindungan Paten Alat Musik Tradisional Penting sebagai Upaya Pelestarian Budaya Dampak Model Pengembangan Wisata Budaya Terhadap Upaya Pelestarian Di Kampung Naga, Garut, Indonesia Berita Magelang - Pandemi Covid-19, Perayaan Hari Warisan Dunia Digelar Secara Daring 7 Cara Melestarikan Budaya Contoh, Fungsi dan Unsurnya Lestarikan Budaya, PKK Kabupaten Lingga Gelar Pelatihan Tekad Tudung Manto – Kabupaten Lingga Kampung Batik Palbatu, Upaya Melestarikan Warisan Budaya Luhur di Jakarta - Titian Foundation • Menginspirasi Masa Depan yang Lebih Cerah • Program › Pelestarian Warisan Budaya Buku Panduan Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun MELESTARIKAN DAN MENGEMBANGKAN WARISAN BUDAYA KEBIJAKAN BUDAYA SEMARANGAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH Pelestarian Budaya Melalui Pariwisata Pentingnya Pelestarian Warisan Budaya demi Identitas Bangsa - Mobile Apresiasi Kelestarian Dan Keterawatan Warisan Budaya & Cagar Budaya – UU 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya Jogloabang Miliki 300 Cagar Budaya, Pemkot Dukung Mitigasi Bencana Pelestarian Cagar Budaya - Riset mandiri Dinas Kebudayaan Sumbar Upaya Anak Bangsa Melestarikan Warisan Budaya Indonesia Lewat Sepatu Batik - Berita Warisan Budaya Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini Untitled Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang… Pesta Kolintang Tomohon, upaya pelestarian warisan budaya daerah Upaya Pelestarian Peninggalan Majapahit 725 Tahun Lalu Universitas Gadjah Mada Upaya Pelestarian Tinggalan Budaya di Kabupaten Purbalingga BANYUMAS DAILY Website Kebumen On News UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya Lex Et Societatis Vol. VII/No. 5/Mei/2019 169 PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP WARISAN BUDAYA BANGSA INDONESIA DI TINJAU DARI PER UPAYA PERPUSTAKAAN DALAM MELESTARIKAN KHAZANAH BUDAYA LOKAL Studi Kasus Perpustakaan “HAMKA” SD Muhammadiyah Condongcatur Mengenal Kampung Takpala, warisan budaya leluhur di Alor - ANTARA News Pelestarian Warisan Budaya Dan Tradisi Bali Dalam Dunia Perhotelan Pekan Perayaa - Indonesian Hotel General Manager Association Pelibatan Generasi Muda Jadi Kunci Pelestarian Batik Sebagai Budaya Identitas Indonesia solkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk - Website Resmi Kalurahan BANJARARUM - Artikel 2021 3 27 - Tampil-memukau-kalibawang-juara-lagi APR Dukung Upaya Pelestarian Tenun Siak Mengenal Warisan Melayu, Dari Tanjak Melayu Hingga Istana Peraduan Vernakularisasi Al-Qur’an Terjemah Bahasa Aceh Upaya Melestarikan…. REVITALISASI PERAN STAKE HOLDERS PERPUSTAKAAN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BANGSA DALAM RANGKA MEMBANGUN KERJASAMA Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Projek penguatan profil pelajar pancasila P5 adalah salah satu ciri dari keterlaksaannya Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan. Dengan adanya projek P5 ini diharapkan peserta didik akan mempunyai sebuah identitas sebagai pelajar pancasila. Dalam pelaksanaannya, projek P5 ini terdapat tujuh tema projek dalam sebuah jenjang pendidikan. Salah satu tema yang menarik untuk diangkat adalah tema Kearifan Lokal. Kearifan lokal erat kaitannya dengan warisan budaya di suatu tempat. Misalnya di kota Surakarta, yang dikenal sebagai kota budaya dengan warisan tradisional yang masih kental dan budaya keraton yang masih dipegang dengan erat. Dengan mengambil tema kearifan lokal, peserta didik dapat memilih topik yang diinginkan yang masih berbau tradisional, seperti arsitektur bangunan tradisional, permainan tradisional, perabot tradisional, filosofi makanan tradisional, dan sebagainya. Dengan diambilnya tema ini, peserta didik dapat mengeksplorasi kebudayaan kota Surakarta dari berbagai sisi. Misalnya, jika peserta didik mengambil topik arsitektur bangunan tradisional, maka peserta didik akan mendapatkan banyak kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di kota Surakarta, seperti Keraton Surakarta, Masjid Agung Surakarta, Mangkunegaran, Istana Heritage Batik Keris Omah Lowo, Pasar Gedhe, Pasar Triwindhu, dan lain sebagainya. Peserta didik dapat mewawancarai tokoh yang bertanggungjawab terhadap bangunan tersebut untuk medapatkan informasi yang diinginkan, misalnya mulai dari sejarah pembangunannya, gaya arsitekturnya, filosofi bangunannya, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, peserta didik mendapatkan banyak pengetahuan dimana pengetahuan tersebut merupakan hasil eksplorasinya atau pengalamannya sendiri, yang tentu saja sejalan dengan apa yang diharapkan dalam kurikulum merdeka. Selain tentang arsitekturnya, kota Surakarta juga memiliki banyak makanan tradisional yang menjadi makanan khas kota Surakarta. Sebut saja selat solo, sate kere, tengkleng, dll. Dengan dikenalkannya makanan-makanan tradisional di era sekarang tentu akan sangat menyenangkan untuk dipelajari dan dilestarikan. Remaja saat ini dikenal lebih mengutamakan "tempat makan" yang cozy dan kekinian daripada "rasa makanan" itu sendiri tentu harus diperkenalkan dengan makanan ataupun jajanan tradisional khas kota Surakarta agar para remaja dapat merasakan bahwa makanan tradisional tidak kalah cita rasanya dengan makanan kekinian yang sudah terpengaruh dengan budaya luar. Hal ini bertujuan agar makanan tradisional yang khas ini tidak lekang tergerus zaman yang serba modern karena masih terus memiliki peminat di berbagai kalangan. Topik ketiga yang tak kalah menarik perhatian saat ini adalah permainan tradisional. Permainan tradisional di Pulau Jawa, terkhusus Jawa Tengah dan di kota Solo memiliki makna filosofis yang dalam. Permainan tradisional diharapkan masih akan terus dilestarikan ditengah gempuran digital yang membuat manusia jadi "malas bergerak" karena serba otomatis. Beberapa permainan tradisional yang masih dapat ditemui saat ini adalah congklak, egrang, jamuran, ataupun cublak-cublak suweng. Dengan adanya projek P5 ini, peserta didik berkesempatan untuk mewawancarai narasumber yang tepat di bidangnya tentang makna apa yang tersembunyi di balik diciptakannya permainan tersebut. Dengan demikian, peserta didik mengalami pengalaman nyata yang akan membekas di benaknya sehingga akan diamalkan ke masih ada beberapa topik yang dapat dibahas terkait dengan kearifan lokal kota Surakarta. Namun, dari sedikit uraian di atas dapat dikatakan bahwa adanay projek P5 yang dicanangkan pemerintah dalam kurikulum merdeka mempunyai dampak yang signifikan terhadap perubahan dan pengalaman peserta didik. Peserta didik yang bertindakdan terjun ke lapangan secara langsung tentu mempunyai pengalaman yang berkesan yang akan diingat dalam waktu yang lama. Jika terkait dengan kearifan lokal ini, peserta didik diharapkan dapat melestarikan seluruh warisan budaya yang ada, terkhusus di kota Surakarta, sehingga dapat dinikmati untuk generasi berikutnya. Lihat Pendidikan Selengkapnya
Rejang Lebong, Bengkulu ANTARA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek memberikan apresiasi upaya pelestarian aksara kaganga milik suku Rejang di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang dilakukan kalangan masyarakat setempat. "Kami dari Kemendikbud sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini, tidak banyak komunitas atau kelompok-kelompok anak muda yang punya inisiatif dan semangat untuk melestarikan warisan budaya," kata Ratna Yunasih Staf Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek d isela-sela kegiatan pelatihan aksara kaganga di Rejang Lebong, Sabtu. Dia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara AMAN Rejang Lebong tersebut sebagai upaya untuk melestarikan salah satu warisan budaya mereka agar tidak punah yakni aksara kaganga. Melalui kegiatan yang bertemakan merawat aksara kaganga Rejang ini, kata dia, mereka mencoba untuk mengenalkannya kembali aksara kaganga kepada anak-anak muda serta berupaya melakukan revitalisasi maupun bekerjasama dengan dinas pendidikan dan kebudayaan setempat menguatkan muatan lokal yang terkait dengan aksara kaganga itu. "Kami berharap tindaklanjutnya nanti berjalan sehingga anak-anak muda dan anak-anak di sini mengenal dan juga bisa mulai dari membaca, menulis dan mengartikan tulisan kaganga itu di kehidupan mereka sehari-hari. Kalau secara lisan mereka masih memakai bahasa Rejang tetapi untuk menuliskannya itu yang kurang," terangnya. Baca juga Mendikbud Pelestarian aksara Jawa mutlak dilakukan Sementara itu Pengurus Daerah AMAN Rejang Lebong Khairul Amin mengatakan, kegiatan pelatihan atau workshop merawat aksara kaganga yang mereka laksanakan ini diikuti oleh 40 anak muda yang berasal dari lima desa adat atau kutei di Rejang Lebong yakni Kutei Cawang An, Kayu Manis, Lubuk Kembang, Air Lanang dan Kutei Seguring. "Aksara kaganga ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Aksara kaganga ini juga sudah diakui oleh ilmuwan luar negeri sebagai salah satu bahasa tertua yang ada di dunia," kata dia. Menurut dia, pada kegiatan pelatihan yang mereka gelar selama dua hari 10-11 Juni 2023 menampilkan pemateri dari Direktorat KMA Kemendikbudristek, kemudian dari Badan Musyawarah Adat BMA Rejang Lebong dan dari Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, di mana para pesertanya diberikan pengetahuan tentang sejarah suku Rejang dan aksara kaganga, kemudian penyebarannya termasuk sejarah empat marga dalam suku Rejang. "Tujuan kegiatan kita ini untuk melestarikan adat dan budaya suku Rejang. Mereka ini kami berikan pelatihan menulis dan membaca aksara kaganga layaknya pelajaran di sekolah namun metode yang kita gunakan lebih praktis dan mudah dimengerti," demikian Khairul Amin. Baca juga Pelestarian aksara Nusantara perlu dukungan digitalisasi Baca juga Ratusan peserta ikuti Bulan Bahasa Aksara dan Sastra Bali di Badung Baca juga Amrih, pelopor digitalisasi aksara Jawa di YogyakartaPewarta Nur MuhamadEditor Triono Subagyo COPYRIGHT © ANTARA 2023
DPK Kaltim Gelar Temu Pelestarian Naskah Kuno Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DPK Kaltim bekerja sama dengan berbagai organisasi lainnya, baru-baru ini menggelar Temu Pelestarian Naskah Kuno di Samarinda. Tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk membahas tantangan, isu, dan strategi terkait konservasi dan koleksi naskah kuno di Kalimantan Timur. Rapat dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2023, di Ruang Rapat Tepian 2, Lantai 2, Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada. Dimeriahkan dengan kehadiran sejumlah pejabat, antara lain Ketua DPK Kaltim Muhammad Syafranuddin, Balai Pelestarian Budaya Daerah XIII Kaltim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, serta DPK berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. Rapat dibuka dengan sambutan oleh Staf Ahli Bidang Reformasi, Birokrasi, dan Keuangan Provinsi Kaltim, Didi Rusdiansyah yang mewakili Sekretaris Daerah Pemprov Kaltim. Dalam sambutannya, Bapak Rusdiansyah menekankan pentingnya naskah kuno sebagai kekayaan nasional yang semakin berkurang karena berbagai faktor. Namun, beliau juga menekankan bahwa melestarikan manuskrip berharga ini sangat penting untuk menjaga warisan budaya dan sejarah kita. baca juga Program prioritas dari pengelolaan Arsip Pemerintah akan menjadi usulan utama. Ikuti, Kontes Foto Instagram Bertema Solusi untuk Sampah Plastik Dua Jenazah Terlantar dikebumikan oleh IPSM dibantu Relawan Sementara itu, Ketua DPK Kaltim, Muhammad Syafranuddin mengatakan keberadaan naskah kuno tidak boleh diabaikan. Ia menyampaikan komitmen DPK Kaltim untuk melestarikan dan menggali keberadaan naskah kuno, karena merupakan aset tak ternilai yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang signifikan. Pertemuan tersebut menjadi ajang untuk bertukar pikiran, wawasan dan mendiskusikan solusi potensial untuk tantangan yang dihadapi dalam melestarikan dan mempromosikan pentingnya naskah kuno. Para peserta menekankan pentingnya merestorasi, menyebarluaskan, mensosialisasikan, dan menerbitkan naskah kuno untuk memastikan bahwa warisan budaya dan sejarah mereka dilestarikan untuk generasi mendatang. Kesimpulannya, Pertemuan Pelestarian Naskah Kuno adalah prakarsa terpuji yang menunjukkan komitmen banyak organisasi terhadap pelestarian dan promosi warisan budaya. Sangat penting untuk memastikan bahwa artefak sejarah dan budaya ini tidak hilang karena waktu dan kelalaian. Oleh karena itu, pertemuan semacam itu sangat penting untuk memastikan bahwa manuskrip kuno diperlakukan dengan hormat dan bernilai sebagaimana mestinya. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DPK Kalimantan Timur telah mengambil langkah-langkah untuk menemukan, mengolah, merestorasi, dan memanfaatkan naskah kuno yang tersebar di Benua Etam. Namun, tantangan ke depan bagi DPK Kaltim adalah upaya alih bahasa naskah dan naskah kuno dengan standar teknologi terkini. Muhammad Syafranuddin, perwakilan dari DPK Kaltim, melaporkan bahwa mereka telah berhasil mengolah hampir 80 manuskrip kuno, yang berasal dari Samarinda, Kutai Kartanegara, Berau, dan Paser. Masih ada 965 naskah kuno yang dicari DPK Kaltim di Kaltim untuk diproses lebih lanjut. Berdasarkan hasil rapat baru-baru ini, DPK Kaltim akan mengajukan Surat Gubernur untuk memproses regulasi pelestarian naskah kuno. Kebijakan ini, jika diterapkan, diharapkan dapat menyatukan pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten untuk berkolaborasi dan melestarikan naskah kuno di daerahnya masing-masing. Menurut Pasal 10 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, perpustakaan berkewajiban mengalihkan media naskah kuno milik masyarakat untuk dilestarikan dan dimanfaatkan. Sementara itu, menurut data yang dihimpun Badan Penitipan, Pelestarian, dan Pengembangan Koleksi Bahan Pustaka, masih ada 465 naskah kuno yang belum teralihkan ke media dan masih tersebar di masyarakat. Apalagi, masih ada 500 manuskrip kuno di luar negeri, seperti di Belanda dan Inggris, yang belum bisa dikoleksi. Seiring berjalannya waktu, perubahan zaman menjadi ancaman bagi kelestarian warisan budaya. Mengabaikan pelestarian dapat menyebabkan hilangnya naskah kuno. Oleh karena itu, perburuan dan pengelolaan naskah kuno menjadi prioritas utama DPK Kaltim saat ini untuk menjaga warisan budaya tersebut. Kesimpulannya, kita semua harus sangat menghormati dan menghargai warisan budaya kita. Untuk menjaganya, kita harus rajin menjaganya, mulai dari melestarikan naskah-naskah kuno hingga mengenang asal-usul kita. Upaya yang terkoordinasi dari pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk terus melestarikan warisan budaya bangsa.
GIANYAR- Bali memiliki peranan penting dalam pelestarian warisan budaya dan pusaka leluhur di Tanah Air karena masyarakatnya sejak lama terkenal dengan adat budaya, lingkungan dan sejarah. Ketua BPPI Badan Pelestarian Pusaka Indonesia Hashim Djojohadikusumo menyatakan hal itu usai pembukaan International Conference of National Trusts ICNT ke-17 di Museum Subak, Pantai Masceti Gianyar, Senin 11/9/2017. Hashim mengungkapkan, masalah warisan pusaka yang juga menjadi perhatian dunia selain pelestarian warisan budaya, mencakup hal-hal yang luas seperti landskap, tanah, udara, laut, sungai atau pun dampak negatif dari perubahan iklim yang terjadi saat ini. Hal itu juga sejalan dengan tema yang diangkat dalam konferensi dihadiri “Menjaga budaya dan kelestarian lingkungan hidup”. "Saya kira Bali memiliki peran khusus dalam hal pelestarian warisan budaya dan pusaka nenek moyang karena masyarakatnya terkenal dengan budaya, lingkungan dan sejarah," tegasnya lagi. Menurutnya, tantangan besar ke depan yakni bagaimana seluruh kabupaten/kota di Indonesia dapat menjaga warisan pusaka. Pasalnya, sampai saat ini dari 514 kabupaten/kota baru tiga yang masuk dalam warisan pusaka dunia. Diharapakan, Gianyar bisa menjadi contoh Kota Pusaka di Indonesia lantaran dinilai berhasil dalam menjaga, merawat warisan budaya dan pusaka nenek moyang. “Kita berharap Gianyar bisa menjadi contoh dan teladan bagi 500 Walikota/Bupati dan Gubernur di seluruh Indonesia dalam hal pelestarian warisan nenek moyang,” sambung Hashim. Saat ini baru tiga kota/kabupaten di Indonesia yang tercatat sebagai kota pusaka dunia dari 298 kota di berbagai belahan dunia. Tiga kota/kabupaten yang diakui sebagai kota pusaka yakni Surakarta, Denpasar dan Gianyar. Gianyar sendiri boleh dikatakan menjadi satu-satunya kabupaten yang meraih penghargaan kota pusaka dunia. Sebab pengakuan itu sesungguhnya untuk sebuah kota. Hashim menambahkan Gianyar dipilih menjadi tuan rumah ICNT yang diikuti 300 peserta dari 30 negara itu, karena dinilai mampu menjaga kearifan lokal seperti subak, tarian Bali dan budaya lainnya yang merupakan warisan nenek moyang. Di pihak lain, kepentingan Indonesia dalam ajang ICNT karena dengan penunjukkan Gianyar sebagai penyelenggara konferensi internasional ke-17 ini, bisa belajar dari para tokoh-tokoh internasional yang hadir. "Kita bisa belajar bagaimana cara merawat, menjaga dan melestarikan warisan budaya yang dimiliki daerah lain di dunia,” ujarnya. Dalam kesempatan sama Ketua Panitia Catrini Pratihari Kubontubuh mengatakan persoalan ke depan bukan sebatas kepercayaan sebagai kota pusaka itu melainkan bagaimana bisa menjaga, merawat dan mengimplementasikannya. "Kita berharap Bali khususnya Gianyar bisa terus menjaga budaya dan pusaka untuk menjadi bagian dari solusi dunia dalam melestarikan lingkungan yang berkelanjutan," katanya menegaskan. Ia menambahkan dalam berbagai pertemuan ada usulan agar Bali bisa menjadi World Heritage Island. Hal sama disampaikam Bupati Gianyar AAG Beratha juga berharap ke depan bukan hanya Gianyar tapi seluruh kabupaten di Bali jadi kota pusaka. ICNT ke-17 berlangsung selama lima hari mulai Senin 11/9 hingga 15 September mendatang. Usai pembukaan seluruh delegasi disuguhkan dengan kegiatan budaya adu ayam, permainan layang-layang serta pelepasan tukik di pantai Masceti.rhm
upaya pelestarian warisan budaya yang sesuai informasi tersebut adalah